Komunikasi
antar pribadi merupakan proses sosial dimana individu-individu yang terlibat di
dalamnya saling mempengaruhi. Rogers menyatakan bahwa komunikasi antar pribadi
merupakan komunikasi dari mulut ke mulut yang terjadi dalam interaksi tatap
muka antara beberapa pribadi (Allo Liliweri, 1991: 12).
Sedangkan Supratiknya berpendapat bahwa komunikasi antar pribadi adalah setiap bentuk tingkah laku seseorang baik verbal maupun non verbal yang ditanggapi oleh orang lain (Supratiknya, 1995: 30).
Sedangkan Supratiknya berpendapat bahwa komunikasi antar pribadi adalah setiap bentuk tingkah laku seseorang baik verbal maupun non verbal yang ditanggapi oleh orang lain (Supratiknya, 1995: 30).
De
Vito mengemukakan bahwa komunikasi antar pribadi merupakan pengiriman
pesan-pesan dari seseorang dan diterima oleh orang yang lain, atau sekelompok
orang dengan efek dan umpan balik yang berlangsung (Sugiyo, 2005: 3) Komunikasi
antar pribadi (interpersonal communication) adalah komunikasi yang berlangsung
dalam situasi tatap muka antara dua orang atau lebih, baik secara terorganisasi
maupun pada kerumunan orang (Wiryanto, 2005: 32).
Komunikasi antar pribadi merupakan pertemuan di antara pribadipribadi dan pribadi-pribadi tersebut terlibat dalam komunikasi, masingmasing menganggap orang lain sebagai pribadi secara utuh, yang di dalamnya terjadi interaksi saling menerima dan menyampaikan pesan secara nyata.
Komunikasi antar pribadi merupakan pertemuan di antara pribadipribadi dan pribadi-pribadi tersebut terlibat dalam komunikasi, masingmasing menganggap orang lain sebagai pribadi secara utuh, yang di dalamnya terjadi interaksi saling menerima dan menyampaikan pesan secara nyata.
Keterampilan
komunikasi dalam konteks komunikasi antarpribadi, pada dasarnya mencakup 4
aspek, yaitu :
1. Keterampilan
Berbicara
Kita dapat
merumuskan bahwa berbicara adalah menyampaikan pikiran, perasaan atau pendapat
pada lawan komunikasi secara lisan. Oleh karena menyampaikan pesan secara lisan
maka bisa juga dinamakan sebagai komunikasi oral/lisan. Tentu setiap orang
memiliki tujuan masing-masing saat berbicara pada orang lain. Tujuan saat
berbicara pada orang lain untuk mempengaruhi atau meneguhkan sikap, pendapat,
dan perilaku orang lain. Dengan demikian, kita bisa menambahkan pada rumusan
tadi dengan tujuan berbicara sehingga dirumuskan menjadi penyampaian pikiran,
perasaan atau pendapat secara lisan pada lawan komunikasi dengan tujuan
tertentu.
2.
Keterampilan Menulis
Sebelum
kita membahas lebih jauh tentang menyimak ini, ada baiknya kita merumuskan dulu
apa yang dimaksud dengan menyimak (llistening). Kita harus membedakan menyimak
atau mendengarkan dengan mendengar. Mendengar hanya menangkap suara yang masuk
ke dalam gendang telinga. Kita mendengar berbagai bunyi-bunyian ketika kita
masuk ke mal atau pasar malam. Tapi, kita tidak mendengarkan bunyi-bunyian
tersebut karena mendengarkan atau menyimak lebih dari sekedar menangkap suara
dengan gendang telinga tetapi juga memperhatikan dengan penuh konsentrasi,
menganalisis, mencerna dan merangkai makna bunyi-bunyian yang membentuk makna
tersebut. Dengan demikian, menyimak berarti bukan hanya proses fisik yang
melibatkan gendang telinga melainkan melibatkan segenap diri kita yang membuat
kita konsentrasi,menganalisis, mencerna, merangkai makna dan menyimpulkan apa
yang dikatakan orang lain.
3.
Keterampillan Membaca
membaca
merupakan kegiatan komunikasi manusia yang cukup penting. Setelah peradaban
manusia mengenai huruf untuk menyampaikan pikiran, perasaan atau pendapat maka
membaca merupakan kemampuan dasar yang mesti dimiliki manusia. Adanya program
pemberantasan buta huruf di berbagai negara di dunia ditunjukkan pentingnya
kemampuan membaca untuk meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat. oleh
karena berbagai kegiatan manusia kini tidak bisa dilepaskan dari membaca ini.
Termasuk, ketika kita ingin meningkatkan pengetahuan dan keterampilan maka
membaca merupakan salah satu sarananya.
Membaca
bukan hanya dilakukan pada taraf komunikasi massa, seperti membaca koran dan
majalah atau running text di layar televisi tetapi juga dalam taraf komunikasi
antarpribadi seperti membaca surat dan SMS. Kita hidup pada zaman di mana
banyak komunikasi antarpribadi dilakukan melalui membaca. Orang yang buta
aksara tentu tidak akan mampu saling berkirim SMS atau chatting.
Hal
tersebut menunjukkan betapa membaca pun merupakan bagian penting dari
komunikasi antarpribadi sekarang ini.
4.
Keterampilan Menulis
Sebagai
pasangan keterampilan membaca tentulah keterampilan menulis. Kita membaca
karena ada yang menulis dan begitu juga sebaliknya kita menulis karena ada yang
akan membaca. siapa yang membaca akan menentukan bagaimana kita menulis.
Apabila kita melakukan komunikasi interpribadi maka kita menulisnya terkadang
dengan menggunakan sandi-sandi tertentu sehingga makna tulisan itu hanya diri
kita sendirilah yang memahaminya. Apabila komunikasinya antarpribadi dan bersifat
“rahasia” sering kali digunakan kata-kata tertentu yang maknanya hanya bisa
dipahami oleh orang yang terlibat dalam komunikasi antarpribadi itu.
No comments:
Post a Comment