Saturday, May 12, 2012

Komunikasi Antarpribadi dan Keterampilan Komunikasi







Komunikasi antar pribadi merupakan proses sosial dimana individu-individu yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi. Rogers menyatakan bahwa komunikasi antar pribadi merupakan komunikasi dari mulut ke mulut yang terjadi dalam interaksi tatap muka antara beberapa pribadi (Allo Liliweri, 1991: 12).
Sedangkan Supratiknya berpendapat bahwa komunikasi antar pribadi adalah setiap bentuk tingkah laku seseorang baik verbal maupun non verbal yang ditanggapi oleh orang lain (Supratiknya, 1995: 30).

De Vito mengemukakan bahwa komunikasi antar pribadi merupakan pengiriman pesan-pesan dari seseorang dan diterima oleh orang yang lain, atau sekelompok orang dengan efek dan umpan balik yang berlangsung (Sugiyo, 2005: 3) Komunikasi antar pribadi (interpersonal communication) adalah komunikasi yang berlangsung dalam situasi tatap muka antara dua orang atau lebih, baik secara terorganisasi maupun pada kerumunan orang (Wiryanto, 2005: 32).
Komunikasi antar pribadi merupakan pertemuan di antara pribadipribadi dan pribadi-pribadi tersebut terlibat dalam komunikasi, masingmasing menganggap orang lain sebagai pribadi secara utuh, yang di dalamnya terjadi interaksi saling menerima dan menyampaikan pesan secara nyata.

Keterampilan komunikasi dalam konteks komunikasi antarpribadi, pada dasarnya mencakup 4 aspek, yaitu :

1.   Keterampilan Berbicara
Kita dapat merumuskan bahwa berbicara adalah menyampaikan pikiran, perasaan atau pendapat pada lawan komunikasi secara lisan. Oleh karena menyampaikan pesan secara lisan maka bisa juga dinamakan sebagai komunikasi oral/lisan. Tentu setiap orang memiliki tujuan masing-masing saat berbicara pada orang lain. Tujuan saat berbicara pada orang lain untuk mempengaruhi atau meneguhkan sikap, pendapat, dan perilaku orang lain. Dengan demikian, kita bisa menambahkan pada rumusan tadi dengan tujuan berbicara sehingga dirumuskan menjadi penyampaian pikiran, perasaan atau pendapat secara lisan pada lawan komunikasi dengan tujuan tertentu.

2. Keterampilan Menulis
Sebelum kita membahas lebih jauh tentang menyimak ini, ada baiknya kita merumuskan dulu apa yang dimaksud dengan menyimak (llistening). Kita harus membedakan menyimak atau mendengarkan dengan mendengar. Mendengar hanya menangkap suara yang masuk ke dalam gendang telinga. Kita mendengar berbagai bunyi-bunyian ketika kita masuk ke mal atau pasar malam. Tapi, kita tidak mendengarkan bunyi-bunyian tersebut karena mendengarkan atau menyimak lebih dari sekedar menangkap suara dengan gendang telinga tetapi juga memperhatikan dengan penuh konsentrasi, menganalisis, mencerna dan merangkai makna bunyi-bunyian yang membentuk makna tersebut. Dengan demikian, menyimak berarti bukan hanya proses fisik yang melibatkan gendang telinga melainkan melibatkan segenap diri kita yang membuat kita konsentrasi,menganalisis, mencerna, merangkai makna dan menyimpulkan apa yang dikatakan orang lain.

3. Keterampillan Membaca
membaca merupakan kegiatan komunikasi manusia yang cukup penting. Setelah peradaban manusia mengenai huruf untuk menyampaikan pikiran, perasaan atau pendapat maka membaca merupakan kemampuan dasar yang mesti dimiliki manusia. Adanya program pemberantasan buta huruf di berbagai negara di dunia ditunjukkan pentingnya kemampuan membaca untuk meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat. oleh karena berbagai kegiatan manusia kini tidak bisa dilepaskan dari membaca ini. Termasuk, ketika kita ingin meningkatkan pengetahuan dan keterampilan maka membaca merupakan salah satu sarananya.
Membaca bukan hanya dilakukan pada taraf komunikasi massa, seperti membaca koran dan majalah atau running text di layar televisi tetapi juga dalam taraf komunikasi antarpribadi seperti membaca surat dan SMS. Kita hidup pada zaman di mana banyak komunikasi antarpribadi dilakukan melalui membaca. Orang yang buta aksara tentu tidak akan mampu saling berkirim SMS atau chatting.
Hal tersebut menunjukkan betapa membaca pun merupakan bagian penting dari komunikasi antarpribadi sekarang ini.

4. Keterampilan Menulis
Sebagai pasangan keterampilan membaca tentulah keterampilan menulis. Kita membaca karena ada yang menulis dan begitu juga sebaliknya kita menulis karena ada yang akan membaca. siapa yang membaca akan menentukan bagaimana kita menulis. Apabila kita melakukan komunikasi interpribadi maka kita menulisnya terkadang dengan menggunakan sandi-sandi tertentu sehingga makna tulisan itu hanya diri kita sendirilah yang memahaminya. Apabila komunikasinya antarpribadi dan bersifat “rahasia” sering kali digunakan kata-kata tertentu yang maknanya hanya bisa dipahami oleh orang yang terlibat dalam komunikasi antarpribadi itu.



No comments:

Post a Comment